Banyak orang menyadari bahwa kukang masuk dalam keluarga monyet-monyetan. Primata mungil ini ada 5 jenis yang masuk dalam Family Nycticebus. Kadang banyak juga orang yang menyebut binatang pemalu yang aktifnya malam hari (Nocturnal) ini dengan sebutan Binatang malu, Kuskus dan masih banyak lagi nama-nama sesuai daerahnya masing-masing. Di indonesia sendiri ada 3 jenis kukang. Kukang Jawa(Nycticebus javanicus), Kukang Sumatera (Nycticebus coucang) dan Kukang Kalimantan (Nycticebus menagensis).
Bagaimana sih ciri-ciri kukang itu dan bagaimana cara mengidentifikasinya? berikut beberapa ciri yang ada pada Kukang :
- Ciri fisik yang jelas membedakanya dengan mamalia yang masuk kategori primata ini antara lain dari bentuk wajah yang unik, terdapat garis sepanjang punggung (strip) dan ekornya yang pendek dan ekornya hampir tak terlihat kalau tidak di perhatikan secara teliti (bagi yang awam).
- Tangan dan kaki. Ibu jari tangan dan kaki melingkar berlawanan arah dengan keempat jari lainya dengan pergelangan yang dapat bergerak bebas. Hal ini yang membuat kukang dapat menggenggam dengan kuat. Telapak tangan dan kaki mereka tidak berambut seperti jenis mamalia lainya.
- Memiliki dua mata yang besar dan bulat menghadap kedepan dengan posisi yang berdekatan yang menunjukan bahwa kukang adalah jenis satwa yang aktif dimalam hari.
- Memiliki daun telinga kecil yang ditutupi oleh rambut.
Kukang dan sebarannya
Gambar peta diatas, yang warna merah adalah daerah sebaran Kukang di dunia. Terlihat jelas kan kalau sebarannya ada dimana saja. Di indonesia ada di Sumatera, Kalimantan dan Jawa. Di Asia; Mulai dari Kambodja, Cina, India, laos, Myanmar, Thailand, Vietnam, Singapore, Malaysia (sabah dan sarawak) dan Philipina.
Tapi sayang sekali jenis kukang merupakan satwa yang benar-benar terancam Punah. Bahkan ada beberapa yang sudah punah seperti yang di rekomendasikan oleh Species Survival Commission (SSC) IUCN/ Primate Specialist Group-PSG pada Tahun 2006. Hal itu menandakan bahwa jenis ini kondisinya secara umum benar-benar terancam menuju kepunahan.
Kukang Bengal/ Bengal Slow Loris (Nyctucebus bengalensis).
Penyebaran : Kamboja, Cina, India, Laos, Myanmar dan Vietnam.
Status Konservasi* : Punah(Vulnerable)
Ciri-ciri yang khas : Tanda-tanda diwajah tampat kurang jelas. Kepala bagian depan dan leher berwarna terang. Biasanya memiliki strip di bagian punggung.
Panjang Tubuh : Rata-rata 360mm
Berat Tubuh :1.130-1.600 gram
Kukang Pygmy/ Pygmy slow loris (Nycticebus pygmaeus).
Penyebaran : Kamboja, Cina, Laos, Vietnam.
Status Konservasi* : Punah (vulnerable).
Ciri-Ciri yang khas : hidung berwarna hitam. Lingkaran kedua mata berwarna hitam.
Panjang Tubuh : Rata-rata 240mm
Berat tubuh : 360-580 gram.
Kukang sumatera/ Greater slow loris (Nycticebus coucang).
Penyebaran global : Indonesia(sumatera), Barat malaysia, Singapore, Thailand.
Status Konservasi* : Terancam (Endanger).
Ciri-ciri : sangat beragam untuk jenis ini. Rambutnya berwarna kemerahan. Hidung berwarna merah muda atau abu-abu.
Panjang Tubuh : 270 mm (Rata-rata).
Berat tubuh : 480-710 gram.
Kukang Kalimantan/ Bornean Slow Loris (Nycticebus menagensis).
Penyebaran Global : Brunei, Indonesia (Kalimantan), Malaysia (sabah dan sarawak), Philipina (Ujung selatan).
Status Konservasi* : Terancam (Vulnerable).
Ciri-Ciri : Warna kepala sangat pucat dan memiliki tanda-tanda garis di bagian punggung. Berwarna cokelat terang (individu muda) atau berambut pirang.
Panjang Tubuh : 250 mm (Rata-rata).
Berat Tubuh: 260-300 gram.
Kukang Jawa/ Javan Slow Loris (Nycticebus javanicus).
Penyebaran : Endemik Jawa.
Status Konservasi* : Terancam(Endanger).
Ciri-ciri : Garis-garis tubuh yang menyerupai garpu jelas di bagian kepala. Garis di bagian punggung berwarna gelap. Leher berwarna krem(cokelat muda. Rambut berwarna putih berbentuk intan pada bagian dahi.
Panjang tubuh : 295 mm(rata-rata).
Berat tubuh : 800-1200 gram.
Kukang itu terkenal dengan malasnya, padahal kukang itu senang bermalas-malasan karena memang dia itu berpuasa, dia tidak akan melaksanakan aktifitas apabila dia sedang kenyang....
BalasHapus